Berkah Surat Waqi`ah
13 11 2008
Oleh AHMAD AL-HABSYI
SETELAH
selesai nyantri saya dapat tawaran mengajar di pesantren. Saya mengajar
di tingkat bawah dan bagian laboratorium bahasa, bahkan sempat
dipromosikan menjadi kepala sekolah di pesantren tersebut. Namun
dikarenakan sifat manusia itu tidak sama dan selalu saja ada yang tidak
suka atas prestasi-prestasi yang saya raih, saya diisukan dengan sesuatu
yang kotor dan tidak terpuji. Saya dijelek-jelekkan, sehingga membuat
pimpinan sedikit menjauh dari saya. Karena melihat situasi dan kondisi
yang tidak kondusif, akhirnya saya pilih mengundurkan diri dari
pesantren. Meskipun waktu itu gaji yang
saya terima Rp 2 juta, tapi bila suasana seperti itu membuat saya tak
betah.
Saya menganggur selama tiga bulan. Saya di rumah hanya
mengisi waktu dengan aktivitas yang bisa meningkatkan kualitas spiritual
dan intelekual atau pemahaman Islam. Pada masa-masa nganggur itu saya
mengamalkan pesan guru saya, almarhum Habib Ahmad Al-Habsyi, bahwa bila
kita berada dalam keadaan tedesak dan benar-benar membutuhkan uang,
bermunajatlah pada Allah dengan membaca Surat Al-Waqi`ah sebanyak
empatbelas kali dalam sekali waktu. Saya mempraktikannya tiap ba`da
shalat asar. Pada masa-masa mengamalkan wirid itu saya mendapat
panggilan ceramah di lingkungan tempat tinggal saya. Kemudian datang
seorang teman menawarkan ceramah di radio. Menurutnya, ceramah saya
menarik dan mudah dicerna. Alangkah baiknya bila syi`ar atau dakwah itu
menjangkau masyarakat yang lebih luas lagi, tidak hanya jamaah masjid
saja. Dengan alasan syi`ar Islam, saya menerima tawarannya. Dalam
satu pekan saya diberi tugas ceramah satu kali dengan waktu sekitar dua
jam. Dalam satu bulan saya berceramah empat kali di radio yang
disponsori pengusaha tembakau dari Jawa. Dari ceramah di radio itu saya
mendapat gaji sebesar Rp 2 juta per bulannya.
Subhanallah, ini
memang ketentuan (takdir) Allah. Bila dulu untuk mendapatkan uang Rp 2
juta harus menghabiskan waktu seharian mengajar, bahkan malam pun harus
mengajar. Tapi setelah lepas dari pesantren dan mengamalkan pesan guru,
uang Rp 2 juta bisa didapatkan dengan empat kali ceramah dengan waktu
dua jam tiap pekannya. Saya yakin ini merupakan berkah dari membaca
Surat Al-Waqi`ah. Dari pengalaman tersebut saya tidak pernah melepaskan
dari membacanya tiap ba`da shalat asar dan kelancaran dalam usaha dan
dakwah pun, Alhamdulillah saya rasakan hingga saat ini.
Ya,
itulah berkah Al-Quran. Memang bila ditelusuri dalam hadits-hadits,
Surat Al-Waqi`ah memiliki beberapa keutamaan dan membawa
berkah. Dalam sebuah riwayat, Ubay bin Kaab berkata bahwa Rasulullah saw
bersabda, "Barangsiapa yang membaca surat Al-Waqi`ah, ia akan dicatat
tidak tergolong pada orang-orang yang lalai."
Abdullah bin Mas`ud
berkata bahwa Rasulullah saw bersabda, "Barangsiapa yang membaca surat
Al-Waqi`ah, ia tidak akan tertimpa oleh kefakiran selamanya".
Ulama
fikih Imam Ja`far Ash-Shadiq meriwayatkan beberapa hadits seperti
"Barangsiapa yang membaca surat Al-Waqi`ah pada malam Jumat, ia akan
dicintai oleh Allah, dicintai oleh manusia, tidak melihat kesengsaraan,
kefakiran, kebutuhan, dan penyakit dunia".
Juga dari Imam
Muhammad Al-Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Husain bin Ali bin Abu
Thalib meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda, "Barangsiapa yang
membaca surat Al-Waqi`ah sebelum tidur, ia akan berjumpa dengan Allah
dalam keadaan wajahnya seperti bulan purnama".
Demikianlah keutamaan Surat Al-Waqi`ah. Marilah kita biasakan membacanya
agar senantiasa mendapatkan keberkahan dan berada dalam naungan Allah Ta`ala.
AHMAD AL-HABSYI,
adalah mubaligh `selebritis' muda nasional, pengisi ceramah di televisi dan instansi serta majelis taklim.