Sertifikasi
adalah isu yang hangat diperbincangkan saat ini. Sebelumnya kita telah sering
mendengar mengenai sertifikasi guru dan dosen, ataupun sertifikasi lainnya.
Namun, isu sertifikasi pustakawan sepertinya baru berkembang akhir-akhir ini.
Sebelumnya, isu sertifikasi pustakawan ini sudah banyak yang mengangkat di
beberapa daerah, seperti: Manado, Yogyakarta, Jakarta, dan lain-lain. Bahkan
sebuah grup di Facebook “Solidaritas Pustakawan untuk Perubahan” telah menjadi
pelopor untuk membangun diskusi online perihal sertifikasi pustakawan ini. Ramainya
perbincangan mengenai sertifikasi pustakawan, mendorong Ikatan Pustakawan
Indonesia (IPI) Kota Bandung dan sekitarnya untuk mengadakan sosialisasi yang
bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat, khususnya pustakawan
tentang sertifikasi pustakawan. IPI Bandung bekerjasama dengan Perpustakaan
Pusat Institut Teknologi Bandung (ITB) menyelenggarakan kegiatan ini pada hari
Rabu, 11 Januari 2012 bertempat di lobby perpustakaan pusat ITB.
Persiapan
Acara ini dipersiapkan satu bulan sebelumnya, pertengahan Desember 2012. Acara
ini akan menjadi suatu momentum bagi pengurus IPI Bandung untuk memulai
kegiatan awal sejak dibentuk kepengurusan yang baru periode 2011/2013.
Mengingat kegiatan ini baru dipersiapkan satu bulan sebelumnya, maka promosi
tentang kegiatan ini mejadi poin penting, apalagi saat ini kita menghadapi
liburan panjang bagi sekolah dan perguruan tinggi, tempat dimana pustakawan
sekolah dan mahasiswa program studi ilmu perpustakaan dan informasi berada,
yang juga merupakan target peserta, disamping pustakawan dari instansi
pemerintah/swasta dan masyarakat umum yang peduli terhadap perpustakaan.
Kegiatan
ini juga menjadi momentum pengurus IPI Bandung yang baru untuk memperkenalkan
organisasi profesi yang merupakan wadah yang bertujuan untuk melindungi
kepentingan publik maupun profesional pustakawan di wilayah Bandung dan
sekitarnya. Selain itu, IPI Bandung juga menargetkan dapat merangkul pustakawan
di wilayah Bandung dan sekitarnya sebanyak mungkin, karena tanpa anggota,
bagaikan kendaraan tanpa bensin.
Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan
dilaksanakan pada hari Rabu, 11 Januari 2012, bertempat di Lobby Perpustakaan
Pusat Institut Teknologi Bandung. Satu hari sebelumnya, panitia telah melakukan
persiapan akhir. Panitia menargetkan peserta yang hadir maksimal 250 orang. Satu-dua
hari sebelum hari H, peserta yang telah mendaftarkan namanya melalui
pendaftaran online, tidak lebih dari 100 orang.
Peserta sudah
ada yang datang sejak pukul 7 pagi dan semakin banyak yang datang bergelombang
sampai pukul 9. Bahkan masih saja ada
beberapa peserta yang datang ketika acara sedang berlangsung, sehingga panitia
mempersiapkan kursi tambahan. Hal ini juga membuat konsumsi dan seminar kit yang
sudah dipersiapkan panitia harus ditambah.
Pembukaan dan
sambutan dari ketua panitia dan kepala perpustakaan pusat ITB yang sekaligus
membuka acara seminar ini secara resmi. Sebelum materi dimulai, acara diawali
dengan pelantikan pengurus baru Ikatan Pustakawan Indonesia Bandung periode
2011/2013.
Materi
pertama disampaikan oleh Ibu Wina Erwina. Beliau adalah Ketua Jurusan Program
Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas
Padjadjaran Bandung. Beliau menyampaikan materi mengenai “Revitalisasi Profesi
Pustakawan di Era Informasi”. Pustakawan yang bekerja secara professional yang
dapat men”citra”kan diri dalam profesinya dengan baik akan menjadi model yang
baik bagi masyarakat untuk menghargai dan menyenangi profesi pustakawan.
Paradigma pustakawan harus diubah seiring dengan tuntutan dari masyarakat
pengguna yang semakin tinggi dengan hadirnya kemajuan teknologi di bidang informasi
dan komunikasi.
Materi
kedua yaitu tentang Sertifikasi Profesi Pustakawan yang disampaikan oleh Ibu
Ida Hendrawati dari Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Prov. Jawa Barat. Ibu
Ida menyampaikan materi sertifikasi ini yang merupakan hasil atau oleh-oleh
beliau mengikuti kongres IPI di Manado yang diadakan beberapa bulan sebelumnya.
Materi
ketiga merupakan materi penutup yang mempresentasikan “best practice” seorang
pustakawan berprestasi tingkat nasional, yaitu Kang Suherman yang juga merupakan
seorang praktisi (profesional) pustakawan di Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia, Bandung. Beliau menceritakan pengalaman indahnya sebagai seorang
pustakawan. “Profesi Pustakawan itu adalah profesi yang sangat enak”, ujarnya.
Diskusi
Setelah
ketiga pembicara memberikan presentasi, acara dilanjutkan dengan diskusi. Banyak
yang ingin mengajukan pertanyaan namun karena waktu yang terbatas sehingga
acara seminar harus diakhiri. Beberapa masalah yang diungkapkan oleh para
peserta antara lain adalah bagaimana respon dunia pendidikan, khususnya prodi
ilmu perpustakaan dan informasi dalam menghadapi hadirnya aplikasi-aplikasi
yang mempermudah pekerjaan pustakawan, seperti: klasifikasi, otomasi
perpustakaan, perpustakaan digital, dan lain-lain. Peserta lain juga antusias
untuk mengetahui kemana mereka harus mencari informasi atau bertanya tentang kelanjutan
dari wacana sertifikasi ini.
Diskusi
yang tidak dapat difasilitasi pada saat seminar, akan dilanjutkan diskusi secara
online. Rekan sejawat yang ingin memperdalam dan memperkaya informasi mengenai
sertifikasi pustakawan, dipersilakan untuk memberikan komentarnya berupa ide,
saran, kritik, masukan, apresiasi, dan lain-lain dengan memberikan komentar
pada postingan blog ini. Salam Perubahan
Download materi http://www.lib.itb.ac.id/~makalahipi/
Sumber foto: http://www.itb.ac.id/news/3465.xhtml
Download materi http://www.lib.itb.ac.id/~makalahipi/
Sumber foto: http://www.itb.ac.id/news/3465.xhtml