Saya gak bisa bagaimana menerjemahkan judul di atas ke dalam Bahasa Indonesia. Bahasa Inggris memang dikenal "Expressive", singkat dan jelas.
Sebuah kantor berita di Chicago membahas tentang perlu atau tidaknya perpustakaan dipertahankan. Dalam tulisannya, Anna Davlantes (dia juga menjadi pemandu acara TV/berita), menyatakan bahwa uang (pajak) yang selama ini dipakai untuk membiayai perpustakaan, bisa dimanfaatkan untuk membiayai sekolah-sekolah, memperbaiki institusi kepolisian, jaminan pensiun, dll.
Dia lebih lanjut melaporkan, bahwa pemerintah kota Chicago mengeluarkan $120 juta Dollar untuk membiayai perpustakaan, 2.5 % pajak properti diperuntukkan bagi perpustakaan.
Dalam penyelidikannya, mereka menggunakan kamera tersembunyi di salah satu perpustakaan untuk melihat bagaimana aktivitas perpustakaan tersebut. Dalam satu jam, terlihat angka kunjungan sampai 300 orang dan di salah satu perpustakaan terbesar dan tersibuk Harold Washington Library, angka kunjungannya bisa mencapai 5000 orang per hari! Dalam kesimpulannya, kebanyakan pengunjung memanfaatkan fasilitas internet di perpustakaan, sementara untuk rak bukunya sendiri? Tak banyak yang menyentuhnya...
Di sono, masalah perpustakaan aja sampai dibahas se-demikian seriusnya... Jadi, di era internet dan e-book saat ini, kita masih memerlukan perpustakaan?